27 February 2012

ANGKA PENTING DAN ANGKA PASTI

          Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita pasti sudah pernah melihat bahkan melakukan suatu pengukuran. definisi dari pengukuran itu sendiri adalah membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Hasil pengukuran yang telah kita lakukan dengan menggunakan berbagai alat ukur disebut juga data hasil pengukuran. Dan hasil tersebut dapat berupa angka-angka, contohnya seperti Angka Penting.

ANGKA PENTING
          Angka Penting adalah
 semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri atas angka pasti dan angka taksiran (angka yang diragukan) sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur yang digunakan. Angka Pasti diperoleh dari perhitungan skala ukur, sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah skala terkecil. Semua angka-angka hasil pengukuran adalah bagian dari angka penting, tetapi tidak semua angka hasil pengukuran merupakan angka penting. Ada pula aturan yang berlaku dalam angka penting, diantaranya adalah:


  1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting. Jadi , 6,78 memiliki 3 angka penting, dan 2,982 memiliki 4 angka penting
  2. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol termasuk angka penting. Jadi, 4,044 memiliki 4 angka penting.
  3. Angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma dan angka bukan nol termasuk angka penting.
  4. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak di sebelah kiri maupun di sebelah kanan koma desimal, bukan angka penting. Jadi, 0,67 memiliki 2 angka penting dan 0,009 memiliki 1 angka penting. 
  5. Jika angka yang diberi garis bawah merupakan angka taksiran atau angka yang diragukan, angka ini merupakan angka penting. Jadi, 4567 cm, angka 6 diragukan sehingga hanya mengandung 3 angka penting.
  6. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Jadi, 80000, memiliki 5 angka penting.

ATURAN PEMBULATAN

           Jika angka pertama setelah angka yang hendak dipertahankan adalah 4 atau lebih kecil, maka angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya ditiadakan. Misal:
(1). 76,494 = 76,49 (angka 4 yang dicetak tebal ditiadakan)
(2). 1,00839 = 1,008 (kedua angka yang dicetak tebal ditiadakan)
          Jika angka pertama setelah angka yang hendak dipertahankan adalah 5 atau lebih besar, maka angka itu dan seluruh angka di bagian kanannya ditiadakan. Angka terakhir yang dipertahankan bertambah satu.

ATURAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

          Apabila anda melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan, maka hasilnya hanya boleh mengandung satu angka taksiran (catatan : angka tafsiran adalah angka terakhir dari suatu angka penting).
 Contoh :
                Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g (jumlahkan seperti biasa, selanjutnya bulatkan hasilnya hingga hanya terdapat satu angka taksiran)
                Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya = 297,1

ATURAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

          1. Pada operasi perkalian atau pembagian, hasil yang diperoleh hanya boleh memiliki jumlah angka penting sebanyak bilangan yang angka pentingnya paling sedikit.
Contoh :
                Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 0,6283 x 2,2 cm
                (petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau pembagian dengan cara biasa. Kemudian bulatkan hasilnya hinga memiliki angka penting sebanyak salah satu bilangan yang memiliki angka penting paling sedikit)
Hasilnya dibulatkan menjadi 1,4 cm2 (dua angka penting)

          2.Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dengan bilangan eksak/pasti hanya boleh memiliki angka penting sebanyak jumlah angka penting pada bilangan penting.
Contoh : hitunglah operasi perkalian berikut ini : 25 x 8,95
                Hasilnya dibulatkan menjadi 224 cm (tiga angka penting) agar sama dengan banyak angka penting pada bilangan penting 8,95



ALAT UKUR PANJANG DAN KETELITIANNYA
  1. MISTAR




Setiap strip pendek berdekatan yang merupakan skala terkecil dengan jarak 1mm atau 0,1cm. Ketelitian pada mistar adalah setengah dari skala terkecilnya.
Jadi ketelitian atau ketidakpastian mistar adalah (1/2 x 1mm) = 0,5 mm atau 0,05cm.
Angka penting :
5,5cm (2 angka penting)

     2.  JANGKA SORONG

Jangka sorong terdiri atas dua rahang, yang pertama adalah rahang tetap yang tertera skala utama dimana 10 skala utama panjangnya 1 cm. kedua rahang geser dimana skala nonius berada. 10 skala nonius panjangnya 0,9 cm sehingga beda panjang skala utama dan nonius adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jadi, skala terkecil pada jangka sorong 0,1 mm atau 0,01 cm, sehingga ketelitiannya adalah (1/2 x 0,1 mm) = 0,05 mm atau 0,005 cm
Angka Penting :
Panjang kubus 6,45 (3 angka penting)

     3.  MIKROMETER SEKRUP
Skala utama mikrometer sekrup pada selubung kecil dan skala nonius pada selubung luar yang berputar maju dan mundur. 1 putaran lengkap skala utama maju / mundur 0,5 mm karena selubung luar terdiri 50 skala maka 1 skala selubung luar = 0,5 mm/50 = 0,01 mm sebagai skala terkecilnya.
Angka Penting :
5,5 (2 angka penting)

     4.  AMPEREMETER

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Angka Penting:


2356 (4 angka penting)

     5.  PIPET VOLUM
Digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. 
Angka Penting: angka yang dihasilkan sangat akurat

      6.  LABU UKUR

Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur.
Memiliki keakuratan yang sangat tinggi

     7.  GELAS UKUR

Digunakan untuk mengukur volume 10 - 2000 mL.
Angka Penting : 
80,5 (3 angka penting)


















No comments:

Post a Comment