Sektrofotometri UV -Visible
- Penyerapan Sinar UV dan Visible oleh molekul : dapat dipertimbangkan sebagai proses 2 langkah, yang pertama adalah melibatkan eksitasi sebagaimana ditunjukan oleh persamaan : M + hu -----> M*. Hasil reaksi antara M dengan foton (hu) merupakan partikel yang terkeksitasi secara elektrolit yang disimbolkan dengan M*. Waktu hidup
M* sangat pendek(10-8 – 10-9 detik), dan keberadaannya dapat diakhiri dengan berbagai macam proses relaksasi. Kebanyakan tipe relaksasi melibatkan konversi energi eksitasi menjadi oanas, sesuai dengan persamaan :
M* ---> M+ panas. Relaksasi juga dapat terjadi dengan terdekomposisinya
M* membentuk spesies baru, sebagaimana suatu proses yang diosebut dengan reaksi fotokimia. Alternatifnya, relaksasi juga melibatkan emisi radiasi kembali yang dikenal dengan fluoresensi dan fosforesensi. Penyerapan UV dan Visible umumnya dihasilkan oleh eksitasi elekton-elektron ikatan, akibatnya panjang gelombang pita yang mengabsorbsi dapat dihibungkan dengan ikatan yang mungkin ada dalam suatu7 molekul. Ada 3 macam proses penyerapan, yaitu : penyerapan oleh transisi elektron ikatan dan elektron anti ikatan (semua molekul organik mampu menyerap radiasi elektromagnetik), penyerapan yang melibatkan elektron d dan f (kebanyakan ion-ion logam transisi menyerap di daerah UV & Visible, dan penyerapan karena perpindahan muatan.
- Alasan menggunakan panjang gelombang maksimal : yang pertama karena pada panjang gelombang maksimal, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar, yang kedua, disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum Lamberrt-Beer akan terpenuhi, yang ketiga jika dilakukan pengukuran ulang, maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan panjang gelombang maksimal.
- Spektra UV untuk beberapa molekul obat : ENON STEROID (jenis spektra ini umum untuk golongan steroid dan kesemuanya mempunyai absorbansi maksimal sekitar di sekitar 240 nm dengan intensitas serapan yang mirip. Adanya tambahan ikatan rangkap pada betametason dibandingkan dengan hidrokortison tidak memberikan perbedaan yang cukup besar pada absorbansinya di panjang gelombang maksimal. Meskipun demikian, bentuk pita absorbsi betametason berbeda dengan bentuk pita pada hidrokortison), EFEDRIN: SUATU KROMOFOR TIPE BENZOID (MENGANDUNG INTI BENZEN) (Efedrin mempunyai kromofor cincin benzen yang paling sederhana dan mempunyai soektrum yang mirip benzen dengan pita simetri terlarang yang lemah pada kurang lebih 260 nm. Obat-obat yang mempunyai kromofor seperti efedrin antara lain : difenil hidramin, amfetamin, ibu profen, dan dextro propoksifen), PROKAIN : AUKSUKROM GUGUS AMINO (Obat-obat yang mempunyai kromofor seperti prokain antara lain : prokainamid dan peroksimetakin), FENILEPRIN : AUKSUKROM GUGUS HIDROKSIL (Kromofor fenileprin tidak diperpanjang akan tetapi struktur fenileprin mempunyai gugus hidroksi fenolik. Gugus hidroksi fenolik ini dapat berfungsi sebagai auksukrom baik pada kondisi asam ataupun basa. Dalam kondisi asam, felileprin mempunyai 2 pasang elektron bebas, sedangkan pada kondisi basa fenileprin mempunyai 3 pasang elektron bebas yang dapat berinteraksi dengan kromofor cincin benzen.
- Kalibrasi Instrumen Spektrofotometri dan UV-Visible : KALIBRASI SKALA ABSORBANSI (menggunakan kalium bikromat 0,0005 % dalam asam sulfat 0,005 M), KALIBRASI SKALA PANJANG GELOMBANG (di cek dengan menentukan panjang gelombang maksimal spesifik dari suatu larutan holmium perklorat 5% b/v), PENENTUAN RESOLUSI (DAYA PISAH) SPEKTROFOTOMETER (dikontrol dengan lebar celah. Daya pisah spektrofotometer dapat diuji dengan menggunakan larutan toluen 0,02% b/v dalam heksan), PENENTUAN ADANYA SESATAN SINAR (di cek dengan mengukur absorbansi larutan KCl 1,2% b/v dalam air terhadap blanko air pada panjang gelombang 200nm. Jika absorbansi larutan ini kurang dari 2 maka terjadi sesatan sinar dan spektrofotometer harus diganti).
No comments:
Post a Comment